Desa Nanga Pari, sebuah desa di pedalaman Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, kembali menjadi saksi nyata dari komitmen kemanusiaan dan kolaborasi lintas sektor dalam bidang kesehatan masyarakat. Melalui program Kesehatan Masyarakat PUMK (Pelayanan Usaha Masyarakat Konservasi) yang rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali, pelayanan pengobatan gratis yang layak telah diberikan secara langsung kepada seluruh lapisan masyarakat — tanpa memandang usia, latar belakang, maupun kemampuan ekonomi.
Kegiatan pengobatan gratis ini diselenggarakan di dua lokasi utama, yakni di wilayah PUMK Muncak Bersinar Dusun Tanjung Kepayang dan PUMK Singa Ruanda Dusun Tangkit, sebagai bagian dari jangkauan luas program kesehatan ini agar dapat menyentuh masyarakat dari berbagai dusun di Nanga Pari secara merata.
Kegiatan ini difasilitasi penuh oleh Yayasan Planet Indonesia (YPI), yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi mitra strategis Pemerintah Desa Nanga Pari dalam upaya konservasi berbasis masyarakat. Melalui program PUMK, YPI tidak hanya mendukung pelestarian alam dan penguatan ekonomi masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa kebutuhan dasar seperti layanan kesehatan tetap menjadi prioritas.
Sebagai bagian dari program berkelanjutan, pengobatan gratis ini dirancang untuk menyentuh langsung kebutuhan warga, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, penyuluhan kesehatan, hingga pemberian obat-obatan dasar secara cuma-cuma. PUMK sebagai pelaksana lapangan bekerja secara langsung bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, serta melibatkan tenaga kesehatan Profesional dari Puskesmas Sepauk dan Sekubang guna memastikan pelayanan berjalan profesional dan tetap dalam koridor kebijakan kesehatan nasional.
“Kami menyadari bahwa kesehatan adalah pondasi dari segala upaya pembangunan desa. Maka dari itu, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan layanan pengobatan yang layak, berkala, dan dekat dengan tempat tinggal mereka,” ujar Salah Satu Ketua Badan Pengawas PUMK Bapak Marius Adam dalam sesi pembukaan kegiatan.
Tak hanya menjadi agenda sosial, program ini juga menjadi bentuk sinergi yang erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sipil, khususnya dalam mencapai target-target pembangunan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan. Seluruh proses dirancang agar tidak tumpang tindih dengan program pemerintah, melainkan justru mendukung percepatan layanan kesehatan yang merata hingga ke pelosok desa.
Manfaat Nyata di Tengah Masyarakat
Sejak program ini berjalan, banyak warga Desa Nanga Pari mengaku terbantu, terutama mereka yang selama ini memiliki keterbatasan akses dan biaya untuk berobat ke fasilitas kesehatan yang jauh dari desa. Para lansia, ibu hamil, dan anak-anak menjadi kelompok prioritas yang secara konsisten mendapatkan perhatian lebih dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
“Biasanya kami harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk ke puskesmas, apalagi kalau sedang musim hujan. Tapi sekarang, pelayanan sudah bisa datang langsung ke desa bahkan hanya berjarak beberapa meter saja tempat pelaksanaannya dari rumah kami,” ungkap seorang ibu rumah tangga Ibu Imui peserta kegiatan.
Dengan prinsip “Pelayanan yang Adil dan Layak untuk Semua”, program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis komunitas dan kemitraan dapat menjawab kebutuhan dasar masyarakat secara lebih efektif dan manusiawi.
Penutup: Langkah Kecil, Dampak Besar
Kerja sama antara Yayasan Planet Indonesia, PUMK, Pemerintah Desa Nanga Pari, dan Puskesmas Sepauk adalah potret harapan baru bagi pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman. Di tengah berbagai tantangan geografis dan keterbatasan fasilitas, semangat gotong royong dan kolaborasi menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang tidak hanya gratis, tetapi juga bermartabat dan berkualitas.
Semoga program seperti ini bisa terus berkembang, ditiru oleh wilayah lain, dan menjadi bagian dari sistem kesehatan nasional yang semakin berpihak pada masyarakat desa.